

Sayangnya, nomornya gak keliatan dengan jelas karena ditulis dalam Bahasa Mandarin. Kalian akan di charge dengan harga yang jauh lebih mahal dari bis umum yang seharusnya.īis yang benar ada di dalam terminal Deshengmen. Ketika kami keluar dari stasiun subway dan berjalan menuju stasiun bis, banyak minibus/mini van dengan tempelan kertas sesuai nomor bis yang kami mesti naiki dan tulisan yang menyatakan jurusan Great Wall. Bis yang kami mesti naiki adalah bis nomor 877 atau 919 tapi hati-hati. Satu-satunya search engine berbahasa inggris yang dapat kami akses pada waktu itu adalah Ask.com dan itu butut banget! Sebaiknya segala macam riset yang perlu dilakukan seperti gimana cara ke suatu tempat, makanan apa yang mau dimakan, dll, dilakukan sebelum sampai di sini.ĭari restoran tadi, kami naik subway dan turun di stasiun Jishuitan dari sini seharusnya sudah dekat dengan terminal bis Deshengmen. Karena kami berdua tidak bisa Bahasa mandarin, jadi meskipun di hotel ada wifi, kami tetap sulit mengakses informasi. Sebagian besar website yang dapat diakses berbahasa mandarin. Sebagai informasi, di sini berbagai macam social media kekinian diblok oleh pemerintah, yahoo, facebook, bahkan google. Setelah makan siang, dengan berbekal peta yang kami foto di pintu keluar Forbidden City, kami mencari jalan menuju stasiun bis. Menurut sumber yang saya temukan di internet, dari Beijing ke Great Wall akan memakan waktu satu setengah jam (ternyata 3 jam lebih kami ga nyampe2!). Peta seadanya yang sangat membantu kami dalam menemukan jalan Kami memutuskan untuk naik bis, karena menurut hasil riset yang saya lakukan sebelumnya, bis menuju Great Wall akan berhenti di dekat pintu masuk ke Great Wall, sementara kalau naik kereta, masih harus berjalan lagi cukup jauh karena letak stasiun keretanya. Untuk pergi ke the Great Wall of China, ada dua jenis transportasi umum yang bisa dipilih, bis dan kereta. Tujuan selanjutnya adalah the Great Wall of China. Setelah puas keliling Forbidden City, tak terasa sudah tengah hari maka kami memutuskan untuk makan siang di restoran lokal sebelum melanjutkan perjalanan. Ada simbol khusus yang dibuat untuk kaisar dan permaisuri dimana kaisar dilambangkan dengan binatang Naga dan Permaisuri dilambangkan dengan binatang burung Phoenix.


Misalnya, kenapa disebut Forbidden City?! Rupanya jaman dahulu, rakyat biasa tidak diperbolehkan masuk ke kompleks istana ini tanpa izin khusus dari Kaisar makanya disebut Purple Forbidden City atau Forbidden City. Kompleks istana ini adalah inspirasi untuk set film “Curse of the Golden Flower” lho! Ada banyak fakta menarik tentang kompleks istana ini. Tadi di lapangan Tiananmen dan mausoleum Mao Zedong juga ukurannya giant! (Museum Terra-Cotta dan Maosoleum Qin Shi Huang juga gigantic sih) membuat saya berpikir mungkin untuk mengakomodasi jumlah penduduk China yang juga besar kali ya.įorbidden City adalah kompleks istana di era 4 kaisar selama dinasti Qing dan dinasti Ming berkuasa. Karena antriannya cukup panjang, kami memutuskan untuk tidak ikut mengantri dan beranjak langsung ke Forbidden City.Īudio guide lengkap dengan peta dan lampu indikasi keberadaan kitaīegitu masuk ke dalam, saya takjub dengan betapa luasnya kompleks istana Forbidden City ini. Di dalam mausoleum kami bisa melihat antrian panjang turis lokal yang ingin melihat jasad Mao Zedong yang disemayamkan di tempat ini. Untuk masuk ke mausoleum kami harus melalui security check-in. Mausoleum Mao Zedongįorbidden City ini letaknya tepat di belakang Tiananmen Square, jadi kami sempat masuk ke mausoleum Mao Zedong terlebih dahulu sebelum ke Forbidden City. Untuk pergi ke Forbidden City kami menggunakan subway dari stasiun Pudong dan berhenti di stasiun Tiananmen East (atau Tiananmen West) dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Tiananmen Square.

Pagi hari pertama kami di Beijing, kami menargetkan dua tempat untuk di kunjungi, the Forbidden City dan the Great Wall of China (sisi Badaling). Sayangnya pada waktu itu kami hanya punya waktu satu setengah hari sebelum harus berpindah lagi ke kota lain. Rupanya ada banyak sekali objek wisata yang wajib untuk dikunjungi ketika berada di Beijing.
